Bupati Adipati Membuka MUSCAB IBI Way Kanan Tahun 2021

Bupati Adipati Membuka MUSCAB IBI Way Kanan Tahun 2021

Bupati Way Kanan, H. Raden Adipati Surya, S.H., M.M Didampingi Ketua TP-PKK Way Kanan, Hj. Dessy Afriyanti Adipati Menghadiri dan Membuka Musyawarah Cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Way Kanan Tahun 2021, di Hotel Al-Hadi Syariah Baradatu, Selasa (21/12/2021)

Turut Hadir Pada Kegiatan tersebut, Ketua I TP-PKK Way Kanan, Hj. Eka Listriyeni Ali Rahman, Kadis Kesehatan, Anang Risgiyanto, SKM., M.Kes, Kadis P3AP2KB, Indra Kesuma, S.Sos, serta Camat Baradatu, Desta Budi Rahayu, S.STP Berserta Jajarannya

Pada Sambutannya, Bupati Adipati Menyampaikan bahwa bidan merupakan tenaga profesional yang bermitra dengan kaum perempuan dan bertanggung jawab dalam memberikan dukungan asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri, serta memberikan asuhan kepada bayi, dan IBI  sebagai wadah sosial para bidan diharapkan mampu menjadi naungan bagi anggotanya agar dapat melaksanakan tugas profesi dengan sebaik-baiknya, bidan sebagai tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, sangat menentukan akan keberhasilan program kesehatan di lapangan.

“Saya mengapresiasi Muscab IBI hari ini, mudah-mudahan, kedepan IBI mampu meningkatkan kualitas pelayanan Bidan sesuai tema Muscab kali ini yaitu Saatnya Bidan Dan Perempuan Bersatu Bergerak Bersama Untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu Dan Anak  Menuju Indonesia Maju” Ucap Bupati Way Kanan

Bupati Adipati juga mengucapkan terimakasih kepada para bidan di Way Kanan, yang telah mampu menjalankan tugas-tugas sebagai garda terdepan membantu wanita, antara lain melalui pendidikan antenatal, persiapan menjadi orang tua, pendidikan kesehatan perempuan, serta kesehatan reproduksi dan pengasuhan anak, baik melalui praktik di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan maupun di rumah dan komunitas

“peran tersebut bertambah pada masa pandemi covid-19, dimana para bidan dituntut untuk melaksanakan aksi inovasi, karena kesehatan ibu saat hamil, melahirkan, hingga menyusui harus terpantau dan ditangani dengan baik” Ucap Bupati Adipati

“Tidak hanya pendampingan dari segi kesehatan fisik, melainkan juga pendampingan secara mental agar ibu tetap tenang dan bahagia saat menjalani masa-masa kehamilan, tentu ini bukanlah hal yang mudah menjalankan tugas tugas yang telah diamanahkan, kalau bukan karena dedikasi yang sangat tinggi, serta rasa cinta kepada profesinya” Lanjutnya

Bupati Adipati berharap kepada para bidan yang tergabung dalam IBI, untuk dapat berperan sebagai pendamping warga dalam mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan, seperti Penurunan Angka Stanting, gizi buruk, penyakit menular, perilaku kesehatan yang keliru, kejadian bencana, kedaruratan dan sejenisnya dengan memberdayakan potensi lokal secara gotong royong

“Dengan demikian para bidan dituntut untuk dapat mentransformasikan pengetahuannya kepada masyarakat, baik dalam kapasitas sebagai petugas maupun sebagai pribadi yang harus berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggalnya” Ucap Bupati Adipati

“saya juga berharap Muscab hari ini, menjadi momentum penguatan profesi bidan menjadi lebih baik, dengan senantiasa menjunjung tinggi kode etik profesi bidan, antara lain menghargai otonomi klien, melakukan tindakan yang benar sesuai standar, mencegah tindakan yang dapat merugikan klien, memperlakukan pasien secara adil dan tidak diskriminatif, memberikan penjelasan, menepati janji, dan menjaga kerahasiaan, sehingga forum ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan konstruktif bagi organisasi, khususnya dalam melaksanakan fungsi pengabdian kepada masyarakat, sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan SDM untuk mewujudkan Way Kanan Unggul Dan Sejahtera” Lanjut Bupati Way Kanan

Penulis : Deny Kesuma
Foto : Nurdin

Dipost Oleh Super Administrator

No matter how exciting or significant a person's life is, a poorly written biography will make it seem like a snore. On the other hand, a good biographer can draw insight from an ordinary life-because they recognize that even the most exciting life is an ordinary life! After all, a biography isn't supposed to be a collection of facts assembled in chronological order; it's the biographer's interpretation of how that life was different and important.

Post Terkait

Tinggalkan Komentar