Bupati Adipati Pimpin Rakoor Pembahasan Upaya dan Langkah Penyebaran Covid-19 Di Kabupaten Way Kanan

Bupati Adipati Pimpin Rakoor Pembahasan Upaya dan Langkah Penyebaran Covid-19 Di Kabupaten Way Kanan

Pemerintah Kabupaten Way Kanan menggelar Rapat Koordinasi Pembahasan Upaya dan Langkah Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Way Kanan, Selasa (15/02/2022) yang dipimpin langsung oleh Bupati H. Raden Adipati Surya, S.H.,M.M, dan dihadiri secara langsung oleh Komandan Kodim 0427/Wk, Kapolres Way Kanan, Kejaksaan Negeri, Sekretaris Daerah Kabupaten, Saipul, S.Sos.,M.IP, para Staf Ahli Bupati, para Asisten Sekda, Kepala Dinas Sosial, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, unsur Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung dan unsur Dinas Kesehatan.

Rakoor virtual tersebut diselenggarakan guna diperlukan upaya dan langkah-langkah koordinasi dalam menghadapi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Way Kanan. Bupati Adipati dalam arahannya menyampaikan Kesiapan terhadap varian baru Omicron berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2022 tanggal 14 Februari 2022 Kabupaten Way Kanan masuk Level 3 dalam Penerapan PPKM yaitu Menegakkan Protokol Kesehatan, Meningkatkan cakupan vaksinasi sampai 100%, Membatasi kegiatan kemasyarakatan, Menghindari perjalanan keluar Daerah yang tidak mendesak, Mengaktifkan Satgas Covid-19 sampai Tingkat RT dan Memastikan SDM dan fasilitasi kesehatan berfungsi dan ada.

 

“Terdapat kebijakan yang harus segera dilaksanakan yaitu Penguatan strategi dasar dengan gerakan memakai masker, perlu aturan/edaran kembali dan penegakan hukum atau operasi yustisi, pembatasan jumlah acara yang menimbulkan kerumunan seperti kegiatan resepsi maksimal 50% tidak ada hidangan makan di tempat, kegatan tepat Ibadah maksimal 50% dan dihimbau beribadah dari Rumah, Pasar Tradisional 50% dan menerapkan Prokes dan Acara rapat, seminar, dan lainnya dilakukan secara Daring. Selanjutnya juga penelusuran kontak (tracing) dari hasil sreening kasus positif dengnan menggunakan Rapid Test/PCR dengan memaksimalkan petugas surveillance, memaksimalkan petugastracer (TNI dan Polri). Penguatan Satgas, Pengetatan dan pemantauan pelaku perjalanan. Petugas Medis/Nakes agar bekerja lebih berhati-hati agar tidak tertular juga, namun tetep harus bekerja maksimal, pastikan oleh Dinas Kesehatan, Direktur RS dan Kepala Puskesmas agar SDM dapat bekerja maksimal. Sarana pelayanan kesehatan dan obat-oabatan pastikan tersedianya ketersediaan tempat tidur, oksigen, obat-obatan, vitamin, APD dan Rapid Test serta Ambulan dan petugas siap siaga 24 jam.  Kemudian kecamatan dan Puskesmas memastikan adanya petugas pemulasaran dan pemakaman Jenazah Covid-19 di tingkat Kecamatan masing-masing (yang sudah ada diaktifkan kembali) serta Penggalian makam dilaksanakan oleh Keluarga dan Satgas Kampung”, ujar Bupati Adipati.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Adipati juga menegaskan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian sungguh-sungguh, yaitu harus bekerja dan memperjuangkan agar capaian vaksinasi di Way Kanan 100% baik dosis 1, 2 dan 3. Semua orang yang pernah kontak erat atau bergejala agar melakukan Test/Rapd Test Antigen (ada yangn masih malu kalau kena Covid-19), Semua Kantor Pelayanan Publik menerapkan Aplikasi Peduli Lindungi, Mengurangi perjalanan Dinas yang tidak mendesak, OPD terkait agar memastikan terlaksananya Anggaran Dana Desa 40% untuk bantuan Langsung Tunai, dan 8% untuk Penanganan Covid-19 serta Semua Kepala Puskesmas agar memastikan hanya Pasien Covid-19 yangn bergejala sedang, berat dan kritis yang di rujuk ke Rumah Sakit dan yang bergejala ringan isolasi mandiri/terpusat.

 

Sekda Saipul yang juga Plt. Kadis Kesehatan dalam laporannya menyampaikan kondisi Covid-19 di Kabupaten Way Kanan dan Upaya Pengendaliannya, bahwa dari Tanggal 27 Januari sampai dengan 14 Februari 2022 Kasus konfirmasi positif sebanyak 318 orang (Total), Kasus konfirmasi positif sebanyak 162 orang (NAR), Pasien dirawat di RSUD ZAPA sebanyak 10 Pasien gejala sedang, Pasien dirawat di RSHK sebanyak 7 Pasien gejala sedang, dirawat diluar Way Kanan sebanyak 7 Pasien, selesai dirawat sebanyak 7 Pasien, selesai Isolasi Mandiri sebanyak 35 orang dan Kasus Kematian Tahun 2022 sebanyak 1 orang.

Selanjutnya, Total Pemeriksaan sebanyak 7.269 orang, Positif Rate (318 Total Positif) sebanyak 4,37%, Positif Rate (162 Orang NAR) sebanyak 2,23%, Case Fatality Rate (Kematian) sebanyak 0,31% (Total), Case Fatality Rate (Kematian) sebanyak 0,61% (NAR), Keadaan BOR RSUD ZAPA sebanyak 3 Tempat Tidur dipakai 10 Pasien (25,64%) dan Keadaan BOR RSHK terdapat 6 Pasien (54,54%). Berdasarkan Laporan Tanggal 16 Maret 2020 sampai dengan 14 Februari 2022 Total Pemeriksaan sebanyak 25.173 orang, Kasus konfirmasi positif sebanyak 1.030 orang (NAR), Positif Rate total sebanyak 4,09%, Kasus kematian total sebanyak 6 orang dan Case Fatality Rate total sebanyak 6,7%.

 

“Untuk persiapan Sarpras untuk fasilitas kesehatan terdapat RSUD 1 unit, Puskesmas Rawat Inap 15 Unit, Puskesmas rawat jalan 5 unit, RS Swasta 1 unit, Ruang Isolasi Covid-19 pada RSUD ZAPA 39 Tempat Tidur (50 Bed Cadangan), Ambulan Puskesmas dan RSUD 34 unit, Ambulan Jenazah 1 unit, Jumlah oksigen yang dimiliki RSUD ZAPA 73 tabung dan Ventilator pada RSUD ZAPA 2 unit. Sementara untuk Tenaga Medis dan Penunjang untuk ruangan rawat di RSUD ZAPA terdapat Dokter spesialis 2 orang, Dokter umum 4 orang, Perawat 21 orang, Laboran 4 orang, Radiologi 4 orang, Supir Ambulan 2 orang, Tenaga Pemulasaran Jenazah 4 orang, Tenaga Pemakaman 4 orang, Petugas Keamanan ruang isolasi 9 orang dan Tenaga Pemulasaran kecamatan 9 orang per Kecamatan”, ujar Sekda Saipul.

Sementara untuk perkembangan vaksinasi Kabupaten Way Kanan sampai dengan 14 Februari 2022, distribusi vaksin Covid-19 total 630.312 dosis, vaksin diterima 630.312 dosis, vaksin telah digunakan sebanyak 546.436. untuk cakupan vaksinasi Covid-19 tahap pertama (Tenaga Keesehatan) sasaran sebanyak 1.666 orang, dosis pertama divaksin sebanyak 2.044 orang (122,69%), dosis 2 divaksin sebanyak 1.965 orang (117,95%) dan dosis 3 divaksin sebanyak 1.270 orang (76,23%) dan tahap kedua Petugas Publik) sasaran sebanyak 21.611 orang, dengan dosis pertama divaksin sebanyak 16.954 orang (78,45%), dosis kedua divaksin sebanyak 15.704 orang (72,67%) dan dosis ketiga divaksin sebanyak 96 orang (0,44%). Selanjutnya, untuk cakupan vaksinasi sasaran Lansia sebanyak 36.487 orang dengan dosis 1 divaksin sebanyak 23.817 orang (68,29%), dosis 2 divaksin sebanyak 16.557 orang (47,47%) dan dosis 3 divaksin sebanyak 39 orang (0,11%). Untuk tahap ketiga masyarakat rentan dan umum sebanyak 235.557 orang, dengan dosis 1 divaksin sebanyak 192.394 orang (81,68%), dosis 2 divaksin sebanyak 142.329 orang (60,42%) dan dosis 3 divaksin sebanyak 2.222 orang (0,94%). Untuk cakupan vaksinasi sasaran Remaja sebanyak 47.573 orang dengnan dosis 1 divaksin sebanyak 41.076 orang (86,34%), dosis 2 divaksin sebanyak 33.175 orang (47,47%) dan dosis 3 divaksin sebanyak 0 orang (0%). Sasaran anak usia 6-11 tahun sebanyak 50.836 orang dengan dosis 1 divaksin sebanyak 39.028 orang (76,77%), dosis 2 divaksin sebanyak 130.046 orang (25,66%) dan dosis 3 divaksin sebanyak 0 orang (0%). Sehingga total cakupan vaksinasi sebanyak 341.283 orang dengan dosis 1 divaksin sebanyak 317.082 orang (92,91%), dosis 2 divaksin sebanyak 224.514 orang (72,67%) dan dosis 3 divaksin sebanyak 3.627 orang (1,06%).

 

“Diketahui bersama bahwa terdapat beberapa masalah yaitu menurunnya kesadaran masyarakat dalam menjalankan prokes karena merasa sudah divaksin, pengetahuan masyarakat yang masih rendah tentang Covid-19, contohnya masyarakat masih ada yang menolak di swab meski sudah bergejala, menolak ditracing jika terdapat anggota keluarga yang sudah positif covid-19. Masih ada masyarakat yang mengganggap Covid-19 itu tidak ada, kurang patuhnya pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri, masih banyaknya kegiatan/rapat/pesta yang mengumpulkan orang serta Satgas Covid-19 yang kurang maksimal. Serta beberapa Klaster Covid-19 yaitu Pelakuk Perjalanan, Sekolah, Pesta/Hajatan serta Perkantoran”, pungkasnya.

 

Penulis : Fitria Wulandari

Photo : Jaka / Dok. Pim

Dipost Oleh Super Administrator

No matter how exciting or significant a person's life is, a poorly written biography will make it seem like a snore. On the other hand, a good biographer can draw insight from an ordinary life-because they recognize that even the most exciting life is an ordinary life! After all, a biography isn't supposed to be a collection of facts assembled in chronological order; it's the biographer's interpretation of how that life was different and important.

Post Terkait

Tinggalkan Komentar