HUT PGRI dan HGN, Bupati Adipati : Jadikan Situasi Pandemi Sebagai Laboratorium Untuk Menempa Mental Pantang Menyerah

HUT PGRI dan HGN, Bupati Adipati : Jadikan Situasi Pandemi Sebagai Laboratorium Untuk Menempa Mental Pantang Menyerah

Bertempat di SD Negeri 01 Sidoarjo Kecamatan Umpu Semenguk, Bupati H. Raden Adipati Surya, S.H.,M.M didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Usman Karim JAB, S.Pd.,M.M menghadiri Acara Penyerahan Penghargaan Kepada Pemenang Gurulympic Tingkat Nasional, Pemenang Video Pembelajaran Tingkat Kabupaten serta Peemateri Belajar Online di RRI SP Way Kanan Tahun 2020, Senin (07/12/2020).

Menyampaikan sambutannya, Bupati H. Raden Adipati Surya, S.H.,M.M. mengatakan bahwa dengan penghargaan yang diraih membuktikan guru-guru yang ada di Kabupaten Way Kanan mampu bersaing dengan guru-guru dari daerah lain termasuk berskala Nasional. Dirinya juga berharap agar pemberian penghargaan tersebut dapat berdampak terhadap kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Way Kanan yang lebih berkualiltas.

 

“Kepada para guru yang mendapatkan penghargaan pada hari ini, Saya meminta untuk terus berusaha dan berkarya untuk kemajuan pendidikan dan berbuatlah terus untuk anak-anak di Kabupaten ini, karena anak-anak adalah harapan masa depan bangsa dan generasi penerus perjuangan membangun bangsa Indonesia”, ujar Bupati Adipati.

Pada kesempatan ini Saya juga mengucapkan Selamat HUT PGRI Ke-75 dan Hari Guru Nasional Tahun 2020 yang diperingati secara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena berada ditengah-tengah Pandemi Covid-19. Dimana sistem pendidikan dimanapun, diseluruh dunia terdampak langsung. Sekolah-sekolah sementara harus ditutup, namun tidak mengendorkan smangat para guru-guru untuk mendidik anak-anak kita. Dan akibat dari pandemi ini pula, jutaan pendidik dituntut untuk bisa melakukan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah. Hal tersebut dilakukan agar dapat menjaga diri dari potensi terkena virus sekaligus memutus rantai penularannya.

 

“Ada pilihan untuk menyerah, ada opsi untuk mengeluh. Namun kita memilih terus bangkit dan berjuang. Itu karena keyakinan bahwa kita tetap bisa mengupayakan keberhasilan pembelajaran bagi anak didik yang kita cintai dengan segala keterbatasan. Saya percaya bahwa banyak pula para pemangku kepentingan dibidang pendidikan bahu-membahu, gotong royong mengatasi kompleksitas situasi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Dan para orang tuas yang begitu aktif terlibat mendampingi anaknya saat belajar dari rumah juga berperan menjadi guru bagi anak-anaknya”, ujar Bupati Peraih Penghargaan dari Tim Anugerah Pendidikan Indonesia Kategori Bupati dengan Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Terbaik di Indonesia tahun 2018 yang juga berharap seluruh insan pendidikan menjadikan situasi pandemi saat ini sebagai laboratorium bersama untuk menempa mental pantang menyerah dan mengembangkan budaya inovasi.

Diketahui, pada acara yang turut dihadiri oleh Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Deni Ribowo, S.H itu dilakukan penyerahan penghargaan Finalis terbaik Lomba Cipta Karya Digital “Pantun Mutiara Budaya Indonesia 2020” Tingkat Nasional kepada M. Wiratama Al Barizi, S.Pd dari SMP Negeri 7 Banjit. Lomba Gurulympic Tingkat Nasional kepada Ahmad Ihsanuddin, S.Pd dari SMP Negeri 1 Negara Batin. Lomba Video Pembelajaran Tingkat SMP Kepada Feri Pernando dari SMP Negeri 1 Baradatu. Lomba Video Pembelajaran Tingkat SD kepada SUlastri dari SD Negeri 1 Umpu Kencana. Lomba Pemateri Belajar Online di RRI SP Way Kanan kepada Leli Triana, M.Pd dari SMP Negeri 1 Gunung Labuhan. Duta Rumah Belajar kepada Murjiatun, S.Pd dari SMP Negeri 2 Banjit dan Penghargaan kepada Koordinator RRI SP Way Kanan Drs. Idrus.

 

 

Penulis : Fitria Wulandari

Photo : Dicy / Dok. Pim

 

 

Dipost Oleh Super Administrator

No matter how exciting or significant a person's life is, a poorly written biography will make it seem like a snore. On the other hand, a good biographer can draw insight from an ordinary life-because they recognize that even the most exciting life is an ordinary life! After all, a biography isn't supposed to be a collection of facts assembled in chronological order; it's the biographer's interpretation of how that life was different and important.

Post Terkait

Tinggalkan Komentar