Edward Antony : Menulis Karya Ilmiah Yang Terpublikasi Adalah Kebutuhan Esensial Bagi Guru Yang Tak Terelakkan

Edward Antony : Menulis Karya Ilmiah Yang Terpublikasi Adalah Kebutuhan Esensial Bagi Guru Yang Tak Terelakkan

Kabupaten Way Kanan sedang gencar-gencarnya berusaaha menorehkan prestasi baik ditingkat Provinsi maupun Nasional sebagai salah satu indikator Way Kanan yang Maju dan Berdaya Saing. Hal ini harusnya menjadi tantangan bagi guru untuk meningkatkan kompetensinya dalam mewujudkan publikasi ilmiah terhadap perubahan paradigma mengajar yang dilakukannya. Karya ilmiah yang dihasilkan guru menunjukkan bahwa yang bersangkutan sudah melakukan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) sebagai tuntutan peningkatan profesionalitasnya sebagai pendidik yang berkualitas.

“Hal ini dilakukan melalui sistem pembinaan dan pengembangan keprofesian guru berkelanjutan yangn dikaitkan dengan perolehan angka kredit jabatan Fungsional. Kemampuan guru menulis karya ilmiah masih sangnat rendah sehingga guru sulit untuk memenuhi kenaikan pangkat tepat waktu yangn terkendala karena tidak terpenuhinya nilai dari unsur Publikasi Ilmiah dan Karya Inovasi. Hal tersebut harusnya menjadi kajian guru selaku pendidik profesional dengan menghimpunnya dalam karya tulis ilmiah yang terpublikasi. Karena publikasi ilmiah merupakan salah satu wadah untuk mengkomunikasikan karyanya dan kemampuan mendidik kepada khalayak umum dan khususnya komunitas guru”, ujar Wakil Bupati DR. Drs. H. Edward Antony, M.M saat menyampaikan sambutan pada Kegiatan Studi Literasi dan Guru Wajib Menulis PGRI Cabang Kecamatan Blambangan Umpu, Kecamatan Kasui dan Kecamatan Rebang Tangkas di SD Negeri 01 Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu, Jum’at (06/12/2019) yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Usman Karim JAB, S.Pd.,M.M dan Camat Blambangan Umpu Sutrisno, S.IP., M.M serta dewan guru PGRI Cabang terkait.

Selanjutnya, Wakil Bupati Edward Antony juga mengatakan bahwa menulis karya ilmiah yang terpublikasi sebagai kebutuhan yang sangat esensial bagi guru. Guru tidak dapat mengelak dari tuntutan ini karena terkait dengan profesionalnya seorang guru. Dengan membuat karya tulis ilmiah dan melakukan publikasi ilmiah, guru memiliki wawasan tentang pendidikan dan dapat mengupas masalah-masalah dalam pembelajaran, mengenali potensi diri, memperluas cakrawala, mendorong seseorang belajar aktif, dan membiasakan seseorang berfikir, dan berbahasa secara tertib.

“Semestinya seorang guru tidak hanya sebatas memiliki kemampuan berkomunikasi saja, karena kemampuan berkomunikasi, membaca dan menulis tidak dapat dipisahkan, menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar  dan memiliki kemampuan yang baik.  Untuk itu, Pelatihan Guru Menulis ini pada hari ini mudah-mudahan dapat memberikan penjelasan mengenai karya tulis ilmiah yang mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang jenis-jenis karya tulis ilmiah/publikasi ilmiah”, tutup Edward Antony yang sekaligus membuka kegiatan tersebut.

 

Penulis : Fitria Wulandari

Photo : Dicy / Humas Pemda

Dipost Oleh Super Administrator

No matter how exciting or significant a person's life is, a poorly written biography will make it seem like a snore. On the other hand, a good biographer can draw insight from an ordinary life-because they recognize that even the most exciting life is an ordinary life! After all, a biography isn't supposed to be a collection of facts assembled in chronological order; it's the biographer's interpretation of how that life was different and important.

Post Terkait

Tinggalkan Komentar